Artikel Muslim
Nabi Muhammad SAW, Al-Quran, dan Puasa Jadi Syafaat Umat Islam di Hari Akhir
Mustasyar PBNU KH.Sya'roni Ahmadi mengawali pengajian bulan Ramadhan di Masjid Menara Kudus, Ahad Fajar (12/6) lalu. Pada hari kedua, Senin (13/6), kiai kharismatik ini melanjutkan mengkaji kitab Tafsir Al-Qur'an surat Al-Baqoroh ayat 122-125..
Pada kesempatan tersebut, KH Sya'roni menjelaskan tentang syafaat kepada umat Islam. Dijelaskan, arti dari syafaat adalah meminta pertolongan kebaikan kepada orang lain untuk orang lain pula.
"Memahami bab syafaat sangat rumit sekali sehingga perlu penjelasan yang luas. Terkadang disebut syafaat itu ada, kadang-kadang pula tidak ada. Keterangannya sama-sama tetap dari Al-Qur'an," kata kiai yang biasa disapa Mbah Sya'roni dengan bahasa Jawa.
Ia menerangkan syafaat bagi umat Islam ada di dunia dan di akhirat nanti. Sementara bagi mereka orang kafir, syafaat hanya didapat di dunia saja di akhirat tidak mendapatkannya.
"Ayat-ayat Al-Qur'an yang menyebutkan tidak adanya syafaat itu keterangan dikhususkan bagi orang kafir yang di akhirat tidak mendapatkannya. Bahkan pada hari kiamat, mereka orang kafir bermohon sambil menangis, misalnya dikembalikan lagi hidup di dunia dan mereka akan memilih menjadi Islam. Karena mereka melihat umat islam bisa saling memberi pertolongan," urai Mbah Sya'roni.
Di antara yang dapat memberikan syafaat orang Islam pada hari kiamat kelak, lanjut mbah Sya'roni, adalah Kanjeng Nabi SAW, Al-Qur'an dan Puasa. Diuraikan beliau, Nabi Muhammad SAW menjadi salah satu nabi yang memberikan syafaat secara merata pada umatnya yang tidak musyrik pada hari tersebut.
"Semua umat Islam yang tidak musyrik akan menerima syafaat kanjeng Nabi SAW. Karenanya, ulama sepuh dulu sering mengucapkan syi’iran ‘huwal habibul ladzi turja syafaatahu..' tujuannya adalah untuk mengharapkan syafaatnya Nabi SAW," imbuh Mbah Sya'roni.
Diterangkan pula, puasa dan Al-Qur'an akan menjelma sebagai makhluk besar yang gagah dan ganteng dan akan memberikan syafaat kepada umat Islam. "Ketika mau memberi syafaat, kedua makhluk itu (jelmaan puasa dan Qur'an) minta izin kepada Allah Ta'ala, dan Allah Ta'ala mengizini.
"Puasa dan Qur'an bilang Ya Allah orang ini selalu puasa menahan lapar, mengekang hawa nafsunya dan selalu membaca alqur'an tiap malam, bolehkah saya memberi syafaat orang ini? Allah menjawab ya silahkan," tutur mbah Sya'roni seraya mengutip keterangan hadits Nabi.
Sementara itu pada pengajian perdana, Ahad (12/6), mbah Sya'roni mengingatkan kebahagiaan orang yang berpuasa. Dijelaskan, setiap orang puasa akan meraih kebahagiaan dalam berpuasa yakni waktu berbuka puasa dan saat bertemu Rabb-nya.
Pengajian Tafsir Al-Qur’an yang diasuh Mbah Sya'roni ini berlangsung setiap hari selepas subuh selama bulan Ramadhan. Ribuan jamaah yang hadir dari berbagai daerah Kudus dan sekitarnya memadati ruangan dan pelataran masjid Menara Kudus.
Sumber www.nu.or.id
Via
Artikel Muslim
Post a Comment