Dunia Dalam Berita
Wow !!! Dianggap Murahan Kini Popcorn Rajanya Makanan Ringan Di Bioskop
Popcorn sebelum populer seperti saat ini, pernah ditolak masuk ke bioskop dan dianggap makanan murahan. Popcorn sudah ada sejak ribuan tahun lalu, tapi jenis jagung yang digunakan berbeda. Di Amerika penjualan popcorn sangat diminati masyarakat dan mereka saat itu menganggap bahwa makan popcorn merupakan kegiatan yang menghibur. Sehingga, popcorn menjadi image di tempat-tempat hiburan, seperti sirkus, hingga pasar malam. Akan tetapi, bioskop menjadi satu-satunya tempat hiburan yang tidak diizinkan menjual popcorn.
ilustrasi popcorn muvila
Pada tahun 1885, Charles Cretor membuat mesin popcorn pertama sehingga mengakibatkan popcorn semakin populer. Sebab dengan adanya mesin tersebut popcorn dapat diproduksi dalam kuantitas banyak plus aromanya yang menggoda membuat orang-orang harus mencobanya. Namun, meski sudah populer ternyata bioskop di amerika masih malu menjual popcorn.
“Bioskop tak mempedulikan popcorn. Para petinggi bioskop ingin memiliki bioskop yang mewah. Mereka memiliki karpet mewah, dan tak ingin hal itu dikotori oleh popcorn,” ujar Andrew Smith. Saat itu, bioskop masih saja mempertahankan kesan mewah. Mereka enggan berurusan dengan sampah-sampah dari makanan ringan.
Krisis Ekonomi Mengubah Segalanya
Saat krisis ekonomi mengguncang dunia, yaitu masa-masa yang disebut The Great Depression antara tahun 1929 hingga akhir 1930-an. Di masa-masa berat itulah popcorn kembali muncul sebagai pilihan makanan ringan yang mewah tetapi murah. Penjual-penjual popcorn mulai memenuhi areal depan bioskop untuk menarik perhatian para penonton sebelum memasuki bioskop.
Semakin hari, semakin banyak penonton bioskop membawa popcorn. Hal ini membuat beberapa pemilik bioskop melirik potensi keuntungan dari penjualan popcorn. Sejak itu, muncul kerja sama yang dilakukan pemilik bioskop dengan penjual popcorn di sekitar bioskop. Momen-momen itu menandai munculnya penjual popcorn di lobi bioskop. Tetapi dalam perjalanannya, penjualan popcorn di luar bioskop dinilai para penjualnya lebih menguntungkan karena pasarnya lebih luas, yaitu penonton bioskop dan para pejalan kaki.
Maka, banyak pemilik bioskop yang kemudian memutuskan untuk menjual popcorn sendiri di bioskop demi mendulang pendapatan yang lebih. Hal ini terbukti berhasil dalam masa krisis moneter global. Banyak bioskop yang tertolong dari penjualan makanan ringan di bioskop. “Di pertengahan tahun 1930-an bisnis bioskop mengalami guncangan, tetapi bagi beberapa bioskop yang mulai menjajakan popcorn dan makanan ringan lainnya, mampu bertahan,” terang Andrew.
Bukti nyatanya adalah jaringan bioskop Dallas membangun mesin pembuat popcorn di 80 gedung bioskop miliknya, tetapi menyisakan lima gedung bioskop premium tanpa mesin popcorn. Dalam waktu dua tahun, bioskop dengan mesin popcorn mengalami peningkatan keuntungan, tetapi lima bioskop mewah berada dalam ambang kebangkrutan.
Pada zaman Perang Dunia II, ikatan popcorn dengan bioskop menjadi semakin jelas. Hal ini didukung dengan kondisi di mana permen dan minuman soda menjadi sulit didapatkan karena perang. Di tahun 1945, lebih dari separuh konsumsi popcorn Amerika dilakukan di dalam bioskop. Hal ini menjadikan bioskop-bioskop membuat iklan khusus untuk mempromosikan popcorn. Iklan tersebut mulai disiarkan pada tahun 1957. Dan, pada tahun 2000 iklan tersebut dianggap sebagai warisan sejarah film Amerika Serikat.
Seiring perkembangan waktu dan teknologi, popcorn berkembang lebih luas, tak hanya menguasai makanan ringan bioskop. Munculnya alat pembuat popcorn rumahan membuat makanan ringan ini juga menjadi andalan warga Amerika ketika menonton acara televisi di rumah.
Hingga kini, popcorn masih menjadi bagian penting dari kekuatan ekonomi sebuah bioskop. Sebab, popcorn merupakan makanan ringan yang memerlukan biaya produksi rendah, tapi bisa dijual dengan harga tinggi, dan merupakan mesin pencetak uang utama bagi bioskop. Bioskop sendiri mendapat 85 persen keuntungan dari penjualan makanan ringan, dan hasil tersebut kurang lebih 46 persen dari total jumlah keuntungan bioskop.
Post a Comment