Artikel Muslim
Kisah Pilu Wafatnya Anak Kesayangan Rasulullah SAW Sayyidah Fatimah Az Zahra
Hari ketiga Ramadan adalah hari wafatnya anak kesayangan baginda Nabi Muhammad SAW, Sayyidah Fatimah Az-Zahra. Sayyidah Fatimah yang merupakan istri Sayyidina Ali bin Abu Thalib k.w. r.a, ini wafat pada 3 Ramadan tahun 11 Hijriah atau 23 November 632 Masehi. Sayyidah Fatimah Az--Zahra dimakamkan di pemakaman Baqi, Madinah.
copyright merdeka.com
Saat Rasulullah SAW terbaring sakit dan akan wafat, Fatimah tak henti-hentinya bersedih. Rasulullah SAW pun membisikkan sesuatu ke telinga anaknya.
"Aku akan pergi tetapi engkau pertama yang akan menyusul," ujar Rasulullah SAW dikutip dari buku Fatimah Az-Zahra karya Sibel Eraslan, Rabu (17/5).
Sontak raut muka Sayyidah Fatimah menjadi senang dan bahagia karena kerinduannya kepada ayahanda pasti segera tertambat.
Sayyidah Fatimah yang menyadari ajalnya makin dekat, saat itu dia menemui ayahnya Rasulullah SAW dalam mimpi. "Wahai Fatimah! aku datang untuk memberi kabar gembira kepadamu. Telah datang saat terputusnya takdir kehidupannya di dunia ini, putriku. Tiba sudah saatnya untuk kembali ke alam akhirat! Wahai Fatimah bagaimana kalau besok malam kamu menjadi tamuku?"
Sebelum meninggal, Sayyidah Fatimah berlaku tidak biasa di dalam rumah dia menyisir Hasan dan Husein dengan air mawar dan hati terus bergetar karena tahu dia akan meninggalkan dua buah hatinya. Dia dekap Hasan dan Husein dan diciuminya dalam-dalam.
Sayyidina Ali r.a termenung dan terus memandangi belahan hatinya tersebut. lantas Sayyidah Fatimah berkata, "Wahai Ali. Bersabarlah untuk deritamu yang pertama dan bertahanlah untuk deritamu yang kedua! Jangan engkau melupakan diriku. Ingatlah diriku selalu mencintaimu dengan sepenuh jiwa. Engkau kekasihku, suamiku, teman hidupku yang terbaik, teman diriku berbagi derita dan teman perjalananku"
Lalu keempat orang itu menangis dan berpelukan. Sayyidah Fatimah lalu meminta kedua anaknya berziarah ke pemakaman Baki. Anak-anaknya menurut. Untuk terakhir kali Sayyidah Fatimah memandang Sayyidina Ali r.a "Halal semua atasku wahai cahaya kedua mataku," ujar Sayyidah Fatimah memohon maaf.
Sayyidah Fatimah berbaring dan menyuruh Asma binti Umais menyiapkan keperluan dan makanan. Tak disangka beberapa waktu sebelum ditariknya nyawa Fatimah, dua anaknya kembali ke rumah. Sayyidah Fatimah pun menyuruh lagi keduanya pergi ke Raudah, dia tidak ingin anaknya sedih melihatnya menghadap Ilahi.
Dalam kesakitannya, Sayyidah Fatimah berbisik kepada Ali. Dia menitipkan wasiat kepada Ali, yaitu permohonan maaf kepada Ali, meminta Ali mencintai kedua anaknya, meminta dirinya dimakamkan pada malam hari agar saat dikebumikan tidak banyak dilihat manusia, dan meminta Ali untuk sering mengunjungi makamnya.
Saat menitipkan wasiat, tiba-tiba dua anaknya kembali dari Raudah. Sadar kondisi ibunya, mereka mendekap Fatimah erat-erat. Sayyidah Fatimah meminta keduanya agar jangan berpaling di jalan Al-Quran, jalan Rasulullah dan melawan ayahnya.
Sayyidah Fatimah meminta semua orang keluar dari kamarnya, dia hendak menyendiri dan ingin bersama tuhannya. Sayyidah Fatimah berpesan jika tidak ada lagi sahutan dari dalam kamar maka jiwanya telah hilang. Dalam sekejap Madinah telah kehilangan mawarnya saat Sayyidah Fatimah kembali keharibaan Allah SWT.
sumber : merdeka.com
Via
Artikel Muslim
Post a Comment