Artikel Muslim
Today Popular
Mengintip Privasi Anak Remaja
Seberapa jauh anak boleh memiliki privasi dan bagaimana orang tua memberi batasan pada anak ? Masalah ini memang membutuhkan kearifan dalam memahami dan mencari solusi tentang ini. Karena, jika anak kita tahu bahwa orang tuanya tidak menghormati hak pribadinya maka besar kemungkinan si anak akan menyembunyikan segala hal yang bersifat rahasia dan bisa jadi si anak akan berkembang menjadi sosok yang suka melanggar privasi orang lain. Sehingga, komunikasi antara orang tua dan anak menjadi jauh dan tentunya akan menyebabkan konsep diri yang negatif.
Menurut para ahli, anak-anak pada dasarnya membutuhkan ruang fisik, mental dan emosi bagi diri mereka sendiri. Jadi, privasi bagi anak adalah sesuatu yang normal bagi anak pada masa pubertas, karena memang demikianlah cara mereka untuk mengekspresikan kemandiriannya dalam belajar memecahkan masalah sekaligus untuk membentuk konsep diri yang positif.
Anak-anak yang berkembang dengan sehat dan terdidik untuk mandiri akan menganggap masalah privasi sebagai hal yang tidak bisa dianggap enteng, semakin besar anak maka akan semakin jelas keinginan untuk mengatur waktu dan hak pribadinya, biasanya anak-anak yang diberi kesempatan mempunyai pribasi akan memiliki saat transisi melewati masa purbertas yang sukses ketika menuju remaja dan menjadi pribadi yang matang pada saat dewasa.
Nah, jika anda menemukan sesuatu yang aneh dan janggal pada diri anak, jangan langsung dikonfrontasikan, apalagi dibuka di tempat umum atau menceritakan kepada orang lain. Ajaklah anak untuk berbicara tidak langsung mengenai masalahnya dan seolah-olah orang tua tidak mengetahuinya. berikan juga pengertian bahwa kebebasan anak merupakan pemberian orang tua, jadi bukan hak murni mereka, yang paling penting adalah menegaskan bahwa orang tua tidak akan mengganggu privasi anak sejauh segala sesuatu berjalan dengan semestinya. Tapi, jika ada yang salah, orang tua berhak mengambil sikap apapun untuk melindungi anak-anak mereka.
Baca kelanjutan arikel ini tentang Tips Ampuh Menjadi Sahabat Anak
Menurut para ahli, anak-anak pada dasarnya membutuhkan ruang fisik, mental dan emosi bagi diri mereka sendiri. Jadi, privasi bagi anak adalah sesuatu yang normal bagi anak pada masa pubertas, karena memang demikianlah cara mereka untuk mengekspresikan kemandiriannya dalam belajar memecahkan masalah sekaligus untuk membentuk konsep diri yang positif.
Anak-anak yang berkembang dengan sehat dan terdidik untuk mandiri akan menganggap masalah privasi sebagai hal yang tidak bisa dianggap enteng, semakin besar anak maka akan semakin jelas keinginan untuk mengatur waktu dan hak pribadinya, biasanya anak-anak yang diberi kesempatan mempunyai pribasi akan memiliki saat transisi melewati masa purbertas yang sukses ketika menuju remaja dan menjadi pribadi yang matang pada saat dewasa.
Nah, jika anda menemukan sesuatu yang aneh dan janggal pada diri anak, jangan langsung dikonfrontasikan, apalagi dibuka di tempat umum atau menceritakan kepada orang lain. Ajaklah anak untuk berbicara tidak langsung mengenai masalahnya dan seolah-olah orang tua tidak mengetahuinya. berikan juga pengertian bahwa kebebasan anak merupakan pemberian orang tua, jadi bukan hak murni mereka, yang paling penting adalah menegaskan bahwa orang tua tidak akan mengganggu privasi anak sejauh segala sesuatu berjalan dengan semestinya. Tapi, jika ada yang salah, orang tua berhak mengambil sikap apapun untuk melindungi anak-anak mereka.
Baca kelanjutan arikel ini tentang Tips Ampuh Menjadi Sahabat Anak
Via
Artikel Muslim
Post a Comment