Artikel Muslim
Today Popular
Menjadi Sahabat Yang Bijak Bagi Anak
Melanjutkan artikel sebelumnya Baca Mengintip Privasi Anak Remaja
Orang tua seharusnya menjadi sahabat yang bijak bagi anak-anaknya.
Berikut ada beberapa tips yang bisa dilakukan, semoga tips ini membantu membuka cakrawala supaya orang tua bisa menjadi sahabat baik untuk anak.
1. Memiliki rahasia merupakan hal yang normal bagi anak.
2. Saat anak bertelepon sambil berbisik atau menggunakan internet biasanya merupakan momen penting untuk menunjukkan siapa dirinya dan rahasianya.
3. Usahakan agar anak tidak tahu jika orang tua melanggar privasinya dengan mengintip diary atau menguping pembicaraan telepon dan lain-lain. Lakukan dengan cara halus atau malah meminta izin secara terbuka untuk membaca diary, sms, atau media sosial miliknya.
4. Jangan jadikan apapun yang dianggap sebagai suatu rahasia bagi anak, menjadi konsumsi seluruh anggota keluarga.
5. Hindari terlalu cepat curiga saat anak ingin menutup pintu kamarnya, meski diperlukan pengawasan secara kontinu, sebaiknya tidak melengkapi kamar anak dengan perangkat seperti tv, DVD, PC atau Laptop yang akan membuat anak lebih betah berlama-lama sendirinan dikamarnya.
6. Ada kalanya anak sengaja membuka rahasianya kepada orang tuanya dengan membicarakan diarynya atau pembicaraan ditelepon bisa didengar orang lain, bisa jadi ini adalah pesan agar orang tua lebih memperhatikan mereka.
7. Usahakan tidak melakukan 12 langkah yang akan menjadi penghalang komunikasi ortu dan anak yaitu, memerintah, mencap, membandingkan, mengancam, meremehkan, menyalahkan, menasehati, membohongi, mengkritik, menghibur, menganalisa dan menyindir.
8. Jadilah sahabat anak dengan membuka komunikasi selebar-lebarnya, dengan cara pahami perasaannya, dan usahakan selalu mendengar aktif apa yang dikeluhkannya.
Orang tua seharusnya menjadi sahabat yang bijak bagi anak-anaknya.
Berikut ada beberapa tips yang bisa dilakukan, semoga tips ini membantu membuka cakrawala supaya orang tua bisa menjadi sahabat baik untuk anak.
1. Memiliki rahasia merupakan hal yang normal bagi anak.
2. Saat anak bertelepon sambil berbisik atau menggunakan internet biasanya merupakan momen penting untuk menunjukkan siapa dirinya dan rahasianya.
3. Usahakan agar anak tidak tahu jika orang tua melanggar privasinya dengan mengintip diary atau menguping pembicaraan telepon dan lain-lain. Lakukan dengan cara halus atau malah meminta izin secara terbuka untuk membaca diary, sms, atau media sosial miliknya.
4. Jangan jadikan apapun yang dianggap sebagai suatu rahasia bagi anak, menjadi konsumsi seluruh anggota keluarga.
5. Hindari terlalu cepat curiga saat anak ingin menutup pintu kamarnya, meski diperlukan pengawasan secara kontinu, sebaiknya tidak melengkapi kamar anak dengan perangkat seperti tv, DVD, PC atau Laptop yang akan membuat anak lebih betah berlama-lama sendirinan dikamarnya.
6. Ada kalanya anak sengaja membuka rahasianya kepada orang tuanya dengan membicarakan diarynya atau pembicaraan ditelepon bisa didengar orang lain, bisa jadi ini adalah pesan agar orang tua lebih memperhatikan mereka.
7. Usahakan tidak melakukan 12 langkah yang akan menjadi penghalang komunikasi ortu dan anak yaitu, memerintah, mencap, membandingkan, mengancam, meremehkan, menyalahkan, menasehati, membohongi, mengkritik, menghibur, menganalisa dan menyindir.
8. Jadilah sahabat anak dengan membuka komunikasi selebar-lebarnya, dengan cara pahami perasaannya, dan usahakan selalu mendengar aktif apa yang dikeluhkannya.
Via
Artikel Muslim
Post a Comment